Model Pendidikan Inklusif Berbasis Teknologi untuk Memperkuat Akses Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Daerah 3T
DOI:
https://doi.org/10.55129/jp.v15i1.3153Kata Kunci:
pendidikan inklusif;, teknologi asistif;, anak berkebutuhan khusus;, daerah 3T;, akses pendidikanAbstrak
Pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya strategis dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang menghadapi keterbatasan infrastruktur, tenaga pendidik, serta sarana pendukung pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pendidikan inklusif berbasis teknologi yang dapat memperkuat akses pendidikan bagi ABK di daerah 3T melalui analisis kesiapan guru, ketersediaan infrastruktur, serta kesesuaian perangkat teknologi dengan kebutuhan peserta didik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa ABK sebagai partisipan, serta mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap teknologi asistif berada pada kategori tinggi (76%), namun keterampilan teknis masih terbatas (68%) dan ketersediaan infrastruktur rendah (55%). Selain itu, kebutuhan terhadap perangkat asistif mencapai 82%, tetapi kesesuaian perangkat dengan kebutuhan anak baru 56%, meskipun integrasi teknologi dalam kurikulum sudah cukup kuat (83%). Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara kesiapan sumber daya manusia dengan sarana fisik, sehingga solusi yang ditawarkan meliputi peningkatan penyediaan perangkat asistif, pelatihan berkelanjutan bagi guru, serta kolaborasi multi-stakeholder untuk mendukung keberlanjutan implementasi. Penelitian ini berimplikasi pada penguatan kebijakan pendidikan inklusif berbasis teknologi dan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).