Layanan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus di Era Pandemi: Bagaimana Peran Pendidikan Non Formal?
DOI:
https://doi.org/10.55129/jp.v11i1.1586Kata Kunci:
pendidikan non formal, layanan belajar, anak berkebutuhan khususAbstrak
Pandemi tidak hanya menghambat layanan belajar untuk anak yang normal, tetapi juga berdampak pada layanan belajar anak berkebutuhan khusus. Pada dasarnya layanan belajar terhadap anak berkebutuhan khusus tidak hanya tanggung jawab pendidikan formal. Pendidikan non formal juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan pendidikan inklusif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses layanan belajar anak berkebutuhan khusus selama pandemi pada lembaga pendidikan non formal di kota Mataram. Lembaga yang diteliti adalah Roemah Perkembangan NTB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipasi. Analisis data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data. Pengecekan keabsahan temuan melalui perpanjangan keikutsertaan observasi. Masalah utama yang diteliti dalam artikel ini antara lain bagaimana bentuk layanan belajar yang diberikan? kendala apa saja yang dihadapi Roemah perkembangan dalam memberikan layanan belajar? Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pendidikan non formal sangat berperan dalam memberikan layanan belajar kepada anak berkebutuhan di era pandemi. Bentuk layanan belajar yang dapat diberikan antara lain melalui terapi, edukasi dan layanan akademik. Model terapi yang digunakan menyesuaikan dengan jenis kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Hambatan yang dialami lembaga pendidikan non formal antara lain layanan terapi secara online kurang efektif, sedikitnya durasi terapi serta orang tua anak berkebutuhan khusus kurang kooperatif dan akses informasi yang kurang terbuka dari orang tua.
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
C. J. Johnstone, M. J. Schuelka, and G. Swadek, “Quality Education for All? The Promises and Limitations of the SDG Framework for Inclusive Education and Students with Disabilities,†in Grading Goal Four: Tensions, Threats, and Opportunities in the Sustainable Development Goal on Quality Education, A. Wulff, Ed. Brill | Sense, 2020, pp. 96–97.
A. Rizky Idhartono, “Studi Literatur: Analisis Pembelajaran Daring Anak Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi,†J. Stud. Guru dan Pembelajaran, vol. 3, no. 3, pp. 529–533, 2020.
A. Widodo and D. Sutisna, “Fenomena Gadget Addicted Pada Anak Usia Sekolah Dasar Selama Studi From Home,†J. DIDIKA Wahana Ilm. Pendidik. Dasar, vol. 7, no. 1, pp. 36–45, 2021.
W. K. Minsih, Jatin Sri Nandang, “Problematika Pembelajaran Online Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Masa Pandemi Covid-19,†J. Basicedu, vol. 5, no. 3, pp. 1252–1258, 2021.
S. L. Aghniya, “Distance Learning ’ S Strategies for Students With Special Needs,†2021.
H. Nur and E. Sufartianingsih, “Pusat Layanan Informasi Anak Berkebutuhan Khusus (PLI ABK),†in Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat “Peluang dan tantangan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif di era kebiasaan baru,†2020, no. 90, pp. 88–94.
M. Y. Asvira and Nurhastuti, “Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Anak Tunarungu Pada Masa Pandemi Covid-19 di SLB Al Azhar Bukittinggi,†J. Penelit. Pendidik. Khusus, vol. 9, no. 1, pp. 97–104, 2021.
Arimbi and P. E. Arfanda, “Sosialisasi Model Latihan Sederhana untuk Anak Berkebutuhan Khusus dalam Masa Pandemi Covid-19,†in Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2020, pp. 152–155.
S. Lidwina, “Disleksia Berpengaruh Pada Kemampuan Membaca Dan Menulis,†J. STIE Semarang, vol. 4, no. 3, pp. 9–18, 2012.
A. Widodo and F. X. Wartoyo, “Lockdown and Gadget Addicted Phenomenon,†in Proceedings of the 4th International Conference on Learning Innovation and Quality Education, 2020, pp. 1–8.
T. Rahmawati, Fartiwi, and U. N. Fatimah, “Model Pendampingan Belajar Orang Tua untuk Anak Berkebutuhan Khusus Selama Masa Pandemi,†Acad. J. Multidiscip. Stud. Editor., vol. 4, no. 2, pp. 257–266, 2020.
