TERAPI BERMAIN: ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v5i2.107Abstrak
ABSTRAKAnak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Pada masa kanakkanak
keterampilan motorik berkembang sejalan dengan perkembangan kemampuan
kognitif anak. Anak-anak berusia 4-6 tahun memiliki banyak keunggulan dalam hal fisik
melalui motorik bila dilakukan dengan permainan atau modifikasi permainan. Salah satu
permainan yang dapat meningkatkan motorik halus dan perkembangan kognitif anak-anak
prasekolah adalah terapi bermain: origami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh terapi bermain: origami pada motorik halus dan perkembangan kognitif
prasekolah (4-5 tahun).
Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan satu kelompok
pretest-posttest. Populasi sebanyak 25 anak, sampel direkrut menggunakan purposive
sampling didapatkan besar sampel 24 anak usia 4-5 tahun dari kelas A2 TK Aisyiyah 24
BP Wetan pada bulan Maret 2012. Variabel bebas adalah terapi origami dan variabel
terikat adalah pengembangan baik motorik dan kognitif. Data dikumpulkan dengan
menggunakan lembar observasi dan data tersebut dianalisis uji Wilcoxon dengan tingkat
signifikansi p <0,05.
Hasil uji statistik dari motorik halus dan perkembangan kognitif anak-anak
prasekolah (4-5 tahun) sebelum dan sesudah terapi origami (p = 0,001). Ini berarti bahwa
terapi origami memiliki efek yang signifikan terhadap motorik halus dan perkembangan
kognitif anak prasekolah (4-5 tahun).
Lembaga pendidikan, terutama anak-anak TK keperawatan dapat menggunakan
terapi origami untuk meningkatkan motorik halus dan perkembangan kognitif anak
prasekolah.
Kata kunci: Origami, motorik halus, kognitif, anak prasekolah
ABSTRACT
Preschool children are those aged between three to six years. On childhood motor
skills develop in line with the development of children's cognitive abilities. Children aged
4-6 years through the preschool has many advantages in physical terms through the motor
when it's done with the games or game modifications. One game that can improve fine
motor and cognitive development of preschool children is origami therapy. The research
was aimed to analyze the effect of origami therapy on fine motor and cognitive
development of preschool children (4-5 years).
This researched used a pre-experimental with one group pretest-posttest design.
Population of 25 children, the sample were recruited used purposive sampling with a
sample of 24 children aged 4-5 years from A2 class kindergarten Aisyiyah 24 BP Wetan on
March 2012. The independent variable is origami therapy and the dependent variable was
the development of fine motor and cognitive. Data were collected using observation sheet
and those data were analysed Wilcoxon signed rank test with significance level p <0,05.
The results of statistical tests of fine motor and cognitive development of preschool
children (4-5 years) before and after origami therapy (p = 0,001). It means that origami
therapy had significant effect to fine motor and cognitive development of preschool
children (4-5 years). Based on the results, educational institutions, especially the kindergarten nursing
children can use origami therapy to improve fine motor and cognitive development of
preschoolers.
Keywords: Origami, Fine motor, Cognitive, Preschool child
Referensi
Gustiana, A. D. (2011). Pengaruh Permainan Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik
Kasar dan Kognitif Anak Usia Dini. Tugas Akhir. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Hirai, Maya (2010). Kreasi Origami Favorit. Jakarta: Kawan Pustaka.
Irmawati (2008). Analisis Hubungan Fungsi Manajemen Pelaksana Kegiatan Stimulasi
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dengan Cakupan
SDIDTK Balita dan Anak Prasekolah Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2007.
Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Bandung.
Kobayashi, Kazuo (2008). Membuat Pintar: Latihan Origami. Jakarta: PT.
Grasindo, hal: 107-108.
Meliala, Andyda (2011). Manfaat Origami Bagi Anak-anak. http://
resourceful-parenting.blogspot.com/2011/09/manfaat-origami-bagi-anak.html
akses tanggal 10 Oktober 2011 jam 21.00 WIB.
Mulyani, Rini (2006). Permainan Edukatif dalam Perkembangan Logic-smart Anak. Tugas
Akhir, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Rochmah, Yuliani Elfi (2005). Psikologi Perkembangan. Ponorogo: STAIN Ponorogo
Press.
Saichudin (2009). Respon Fisiologi Senam Otak Teradap Kecepatan Motorik bagi
Calon Atlet Muda Berbakat http://etd.eprints.ums.ac.id/14619/3/3._BAB_I.pdf
akses tanggal 1 Desember 2011 jam 21.00 WIB.
Sari, Lucie Permana (2007). Pengaruh Alat Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan
Motorik Anak pada Taman Penitipan Anak. Tesis, Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Shalev (2005). Sejarah Origami. http://xmura.wordpress.com/2008/09/06/sejarah-origami/
akses tanggal 10 Oktober 2011 jam 21.00 WIB.
Soetjiningsih (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Supartini. Y., Ester (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Wiriana (2008). Perkembangan Kognitif pada Anak. http://www. doctoc. com/docs
/20992333/perkembangankognitif-padaanak. akses tanggal 10 Oktober 2011 jam
00 WIB.