HEALTH EDUCATION DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE TERHADAP KEPATUHAN IBU DAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v10i1.843Abstrak
Anak autis yang disertai dengan hiperaktif tidak hanya aktif dalam gerakan tetapi juga emosi yang naik turun, marah, mengamuk bahkan gangguan tidur. Diet GFCF merupakan salah satu jenis terapi untuk anak autis karena dapat mengurangi hiperaktivitas pada anak autis atau bahkan hilang. Masih banyak oang tua yang tidak mengetahui tentang diet GFCF dan ada juga yang mengetahui tetapi tidak konsisten bahakan tidak diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh health education tentang diet GFCF terhadap kepatuhan ibu dan perilaku hiperaktif anak autis.
Metode penelitian yang digunakan adalah pra experimental One Group Pra-Post Test Design, dengan tehnik purposive sampling sebanyak 20 ibu anak autis dengan hiperaktif. Variabel independen pada penelitian ini adalah health education tentang diet GFCF sedangkan variabel dependen adalah kepatuhan ibu tentang diet GFCF dan perilaku hiperaktif anak autis. Data dikumpulkan menggunakan observasi dengan lembar kuesioner. Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dengan nilai signifikasi ?<0,05.
Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Sign Rank Test pada kepatuhan ibu didapatkan p=0,000 yang artinya ada pengaruh healh education tentang diet GFCF terhadap kepatuhan ibu. Sedangkan pada perilaku hiperaktif didapatkan p=0,000 yang artinya ada pengaruh perubahan kepatuhan ibu pada perilaku hiperaktif anak autis.
Health education yang diberikan kepada ibu dapat meningkatkan kepatuhan ibu tentang diet GFCF pada anak autis. Sedangkan setelah terjadi perubahan kepatuhan pada ibu tentang diet GFCF sangat berpengaruh positif dengan berkurangnya perilaku hiperaktif pada anak autis.
Kata kunci: Diet GFCF, Kepatuhan Ibu, Perilaku Hiperaktif, Anak Autis
DOI: 10.5281/zenodo.3549137
Referensi
Amalia, R., & Dieny, F.F. (2014). Perbedaan Kepadatan Tulang Antara Penderita Autis dan Tidan Autis [Versi elektronik]. Journal Of Nutrition College.
Elizabeth S. (2009). Eating For Autism: The Revolutionary 10-Step Nutrition Plan to Help Treat Your Childs Autism, Asperger’s or ADHD. Massachuttes : Da Capo Press
Ian, P. Dan Marcus, M. (2011). Psikologi Kesehatan Panduan Lengkap dan Komperehensif Bagi Studi Psikologi Kesehatan Cetakan 1. Yogyakarta: Palmal.
Kusumayanti, GAD. (2011). Pentingnya Pengaturan Gizi Pada Anak Autis. Jurnal Ilmu Gizi
National Institute Of health. (2007). Usually Dietary intake: NHANES food frequency (FFQ). National Institute Of health.
Notoadmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineke Cipta.
Parker, dkk. (1996). Abbreviated Conners’ Rating Scale Revisited A Confirmatory Factor Analytic Study. Journal Of Attention Disorders. Vol 1. No 1. April. Hal 55-62.
Pratiwi, RA. (2013). Hubungan Skor Frekuensi Diet Bebas Glutein Bebas Casein Dengan Skor Perilaku Autis. Semarang. Universitas Diponegoro
Rahmah, Jannatur. (2015). Kepatuhan Orang Tua Tentang Diet Gluten Free Dan Kasein Free Dengan Perilaku Anak Autis. Fakultas Kedokteran Lampung Mangkurap.
Sofia, Amalia Destiani. (2012). Kepatuhan Orang Tua Dalam Menerapkan Terapi Diet GFCF Pada Anak Penyandang Autisme di Yayasan Pelita Hafizd dab SLBN Ciluengi Bandung. Universitas Pajajaran Sumedang.
Washnieski, G.(2009). Gluten-Free and Casein-Free Diets as a From of Alternative Treatment for Autism Spectrum Disorders. http://www2.uwstout.edu/content
Whiteley P, Shattock P, Carr K, Hooper M and Todd L. (2010). How Could a Gluten and Casein Free Diet Ameliorate? Symptoms Associated with Autism Spectrum Conditions. Autism Insights. 39-53
Wong, D.L. (2009). Whaley Ang Wong’s Essentials Of Pediatric Nursing 4th Ed. USA: Mosby.
Yulianti, Diah Asih. (2016). Hubungan Antara Pemilihan Makan Frekuensi Diet Bebas Gluten Bebas Kasein Dengan Perilaku Hiperaktif Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

