STIMULASI ORAL MENINGKATKAN REFLEK HISAP PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v10i1.841Abstrak
Bayi BBLR sering mengalami kesulitan oral feeding, yang disebabkan oleh imaturitas organ yang akan berdampak pada gagalnya perawatan bayi BBLR. Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian BBLR adalah dengan mengatasi masalah yang terjadi dengan reflek hisap yang lemah, yaitu dengan memberikan stimulasi oral sejak dini berupa sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot disekitar mulut. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh stimulasi oral terhadap reflek hisap bayi BBLR.
Desain penelitian yang digunakan adalah pra experimental dengan one group pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 bayi yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan besar sampel yang digunakan adalah 28 bayi. Variabel independent adalah stimulasi oral dan variabel dependent adalah reflek hisap bayi BBLR. Pengumpulan data menggunakan SOP Stimulasi Oral sedangkan reflek hisap dengan lembar observasi. Pemberian stimulasi oral selama 7 hari, frekuensi 1 kali/ hari dengan durasi masing-masing 15 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reflek hisap sebelum pemberian stimulasi oral menunjukkan reflek hisap kurang yaitu sebanyak 15 responden (54%) dan sesudah dilakukan stimulasi oral terjadi peningkatan reflek hisap cukup yaitu sebanyak 18 responden (64%). Hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p < 0,05 didapatkan p= 0,000 yang artinya ada pengaruh stimulasi oral terhadap reflek hisap pada bayi BBLR.
Perawat perlu melakukan stimulasi oral untuk meningkatkan reflek hisap pada bayi BBLR sehingga lama perawatan menjadi lebih singkat, penyembuhan bayi lebih cepat dan biaya perawatan berkurang.
Kata Kunci : Stimulasi Oral, Reflek Hisap, Bayi Berat Lahir Rendah
DOI: 10.5281/zenodo.3549135
Referensi
Alan Health & Nicki (2007) Baby Massage. Jakarta: Dian Rakyat
Alinda Nur Ramadhani (2016) Pengaruh Stimulasi Oral Terhadap Kemampuan Menghisap Pada Bayi Prematur di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. http//www.ejournal ilmiah.umm.com. Diakses tanggal 16 Agustus 2017
Andi (2007) Milleneum Development Goals Indonesia. Jakarta : Jakarta Press
Fika Kharisma (2016). Jurnal Effect Of Prefeeding Oral Stimulation Of Feeding Perfomance Of Preterm Infant. Boyolali. Diakses tanggal 17 Agustus 2017. http//www. fikakharisma.blog.id
Hwang Shwu Yea (2010). Effects of Prefeeding Oral Stimulation on Feeding Performance of Preterm Infants. USA : Indian Journal Of Pediatrics. http //www. medical.nic.in.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2017
Krausen (2010) Fisioterapi Oral Edisi ke-II. Jakarta : EGC
Lau Johnson (2012) Pedoman Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah. Jakarta : Trubus Agrividya
Lai, H L& Good M (2012) An Overview Of Stimulation Therapy. USA : Indian Journal Of Nursing. http //www. nursing.in.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2017
Netal Khalessi (2015). The Role Of Oral Stimulation And Non-Nutritive Sucking On Independent Oral Feeding Of Preterm Infants. Iran : Iran University. http //www. UN iranianjurnal.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2017
Rini Dwi Retnowati (2013). The Indonesian Journal Of Health Science. Vol.3 Jember : Universitas Muhammadiyah Jember. http //www. UMJ.com/ Jurnal Ilmiah. Diakses tanggal 18 agustus 2017
Roesli, Utami (2015). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agrividya.
Subakti & Riski (2008) Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta: Wahyu Media.
Standley, J.M (2011) Efficacy Of Oral Stimulation Therapy For Premature Infants In The Neonatal Intensive Care Unit. Australia: A meta-analysis Arch Dis Child Fetal Neonatal. http //www. UN Australian jurnal.com. Diakses tanggal 28 Agustus 2017
Tom Lissauer & Avroy Fanaroff ( 2016) At A Glance Neonatology. Jakarta: EGC