Efektivitas Dukungan Keluarga dengan Efikasi Diri terhadap Aktivitas pada Pasien Fraktur Ekstremitas Bawah
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v16i2.2893Abstrak
WHO (2020) mencatat terjadi fraktur sekitar 13 juta orang dengan angka prevalensi sebesar 2,7%. Setiap tahun 10 juta penduduk Amerika mengalami trauma dan 10% memerlukan tindakan medis, 12% membutuhkan perawatan di rumah sakit. Data di Indonesia kasus fraktur sebanyak 1,775 orang (3,8%) dari 14.127 trauma benda tajam atau benda tumpul yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7%). Penyebab cedera terbanyak yaitu akibat kecelakaan lalu lintas (2,2%), kecelakaan sepeda motor (72,7%), cedera menumpang sepeda motor (19,2%), mengendarai mobil (1,2%), menumpang mobil (1,3%), naik kendaraan tidak bermesin (2,7%), dan pejalan kaki (4,3%). Mengetahui efektivitas dukungan keluarga dengan efikasi diri terhadap aktivitas pada pasien fraktur ekstremitas bawah. Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien fraktur ekstremitas bawah yang berobat di YPPT Gurusinga pada bulan November - Desember 2022 sebanyak 98 orang, teknik pemgambilan sampel secara Random Sampling. Mayoritas responden aktivitasnya dibantu oleh keluarga 90,8%, mendapatkan dukungan dari keluarga 86,7% dan efikasi diri tinggi 92,1% Adanya efektivitas dukungan keluarga terhadap aktivitas pada pasien fraktur ekstremitas bawah dengan nilai p value 0,002. Adanya efektivitas efikasi diri terhadap aktivitas pada pasien fraktur ekstremitas bawah dengan nilai p value 0,016. Adanya efektivitas dukungan keluarga dan efikasi diri terhadap aktivitas pada pasien fraktur ekstremitas bawah.
Referensi
Amilia, A. M. (2019). Hubungan Efikasi Diri Dengan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Universitas Jember.
Lukman, T. V. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post-operasi Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi, 1(841409089).
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan edisi 4 (terjemahan). Jakarta: Salemba Medika.
Prahasta, P. S. A. P., Nasution, S. L. R., & Sitorus, J. H. (2022). The Effect of Preoperative Education on Self Efficacy and Behavior of Post Operative Patients of Lower Extremity Fractures. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 4(1), 355–363. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v4i1.11719.
Prasetyo, U. B. (2020). Efektivitas Elevasi 15° Ekstremitas Bawah dalam Mengurangi Tingkat Nyeri pada Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah. STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Ramadhani, R. P., Romadhona, N., Djojosugito, M. A., Dyana, E. H., & Rukanta, D. (2019). Hubungan jenis kecelakaan dengan tipe fraktur pada fraktur tulang panjang ekstremitas bawah. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 1(1), 32–35.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth. Jakarta: EGC.
Wulandari, N. N. A., & Agustika, G. N. S. (2020). Efikasi Diri, Sikap dan Kecemasan Matematika Berpengaruh Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Kompetensi Pengetahuan Matematika. Journal for Lesson and Learning Studies, 3(2), 290–301. https://doi.org/10.23887/jlls.v3i2.26812.

