ANALISIS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA INOVATIF GURU DI SDN KEJAPANAN IV DAN SDN NGERONG KECAMATAN GEMPOL KABUPATEN PASURUAN

Penulis

  • Silvia Novitasari, Hermanoadi

Abstrak

Kepala sekolah sebagai seorang manager harus memiliki kompetensi administrasi dan kelembagaan, sehingga dapat melakukan fungsi pengawasan dan kendali terhadap tugas. Oleh karenanya kepala sekolah juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan profesional sebagai guru, sehingga mampu memberikan supervisi yang baik kepada bawahannya. Dengan adanya kepala sekolah yang mempunyai kualitas dapat membawa arah sekolah sesuai dengan tujuan dari pendidikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui analisis kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja inovatif guru dan Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja inovatif guru serta Untuk mengetahui pengaruh analisis kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi terhadap kinerja inovatif guru di SDN Kejapanan IV dan SDN Ngerong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada dasarnya mengg unakan pendekatan deduktif induktif. Penelitian ini menggunakan sampel, karena sampel menrupakaan wakil dari populasi maka mencerminkan populasinya. Dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi karena jumlahnya kecil. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
40 sampel.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan manajerial kepala sekolah berdampak pada motivasi kerja, hal ini dilihat dari uji t dimana nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 3,650 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001. Karena tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah sekolah (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja inovatif guru (Y), dan besarnya pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah sekolah (X1) terhadap kinerja inovatif guru (Y) adalah 26,52%. 2) Motivasi kerja berdampak pada kinerja inovatif guru, hal ini dilihat dari uji t dimana nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 2,841 dengan tingkat signifikan sebesar 0,007. Karena tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja inovatif guru (Y), dan besarnya motivasi kerja (X2) terhadap kinerja inovatif guru (Y) adalah 17,89%. 3) Hasil uji secara simultan dapat dilihat dari nilai Fhitung yang dihasilkan sebesar 10,041 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 5%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah sekolah yang baik dan diimbangi oleh motivasi kerja yang tinggi maka kinerja inovatif guru akan semakin baik.

Biografi Penulis

Silvia Novitasari, Hermanoadi

Kepala sekolah sebagai seorang manager harus memiliki kompetensi administrasi dan kelembagaan, sehingga dapat melakukan fungsi pengawasan dan kendali terhadap tugas. Oleh karenanya kepala sekolah juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan profesional sebagai guru, sehingga mampu memberikan supervisi yang baik kepada bawahannya. Dengan adanya kepala sekolah yang mempunyai kualitas dapat membawa arah sekolah sesuai dengan tujuan dari pendidikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui analisis kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja inovatif guru dan Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja inovatif guru serta Untuk mengetahui pengaruh analisis kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi terhadap kinerja inovatif guru di SDN Kejapanan IV dan SDN Ngerong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada dasarnya mengg unakan pendekatan deduktif induktif. Penelitian ini menggunakan sampel, karena sampel menrupakaan wakil dari populasi maka mencerminkan populasinya. Dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi karena jumlahnya kecil. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
40 sampel.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan manajerial kepala sekolah berdampak pada motivasi kerja, hal ini dilihat dari uji t dimana nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 3,650 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001. Karena tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah sekolah (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja inovatif guru (Y), dan besarnya pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah sekolah (X1) terhadap kinerja inovatif guru (Y) adalah 26,52%. 2) Motivasi kerja berdampak pada kinerja inovatif guru, hal ini dilihat dari uji t dimana nilai t-hitung yang dihasilkan sebesar 2,841 dengan tingkat signifikan sebesar 0,007. Karena tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja inovatif guru (Y), dan besarnya motivasi kerja (X2) terhadap kinerja inovatif guru (Y) adalah 17,89%. 3) Hasil uji secara simultan dapat dilihat dari nilai Fhitung yang dihasilkan sebesar 10,041 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 5%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah sekolah yang baik dan diimbangi oleh motivasi kerja yang tinggi maka kinerja inovatif guru akan semakin baik.

Unduhan

Diterbitkan

2022-09-12