https://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/issue/feedJournals of Ners Community2023-03-24T09:39:56+07:00Isma Elan Maulani journalnersunigres@gmail.comOpen Journal Systems<p><em>Journals of Ners Community</em> hanya menerima naskah asli yang belum pernah diterbitkan. Naskah dapat berupa hasil penelitian, konsep-konsep pemikiran inovatif hasil tinjauan pustaka, kajian, dan analitis di bidang keperawatan dan kesehatan yang bermanfaat untuk menunjang kemajuan ilmu kesehatan/ keperawatan, pendidikan dan praktik keperawatan profesional.</p><p><strong>Penerbit:</strong></p><p><strong>Program Studi Ilmu Keperawatan Bekerjasama PPNI Jawa Timur</strong></p><p><strong>Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik</strong></p><p><strong>Jl. Arif Rahman Hakim No. 2B, Gresik, Jawa Timur, 61111</strong></p>https://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2699PENGARUH KUANTITAS DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KELELAHAN DAN KEWASPADAAN PEKERJA LEPAS PANTAI PT. X2023-03-24T09:39:56+07:00Kharisma Muffti Pratamakharisma.muffti@ui.ac.idDoni Hikmat Ramdhandoni@ui.ac.id<p>Beberapa kecelakaan besar di <em>offshore</em> disebabkan oleh adanya kurangnya kewaspadaan dan kejadian kelelahan yang dialami oleh pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kuantitas dan kualitas tidur, hubungan <em>sleep hygiene</em> dengan kualitas dan kuantitas tidur, dan melihat hubungan antara kualitas tidur dengan kewaspadaan dan kelelahan yang dialami pekerja <em>offshore</em> PT. X. Penelitian dilakukan di <em>offshore</em> PT. X, dengan responden kuesioner sebanyak 84 pekerja dan pemakai alat aktigrafi sebanyak 22 pekerja. Data aktigrafi diambil selama 14 hari kerja, dibedakan menjadi tiga kelompok <em>shift</em> dan pengaturan temperatur ruangan. Dari PSQI, 63,1% responden memiliki kualitas tidur yang buruk dengan durasi tidur rata-rata terendah pada data aktigrafi diperoleh pada <em>shift</em> malam (300 menit), sedangkan durasi tidur tertinggi diperoleh pekerja <em>non shift</em> (358 menit). Data aktigrafi menunjukkan durasi tidur rata-rata pekerja PT. X menggunakan HVAC A (26,9℃) lebih panjang daripada menggunakan HVAC B (23,4℃). 59,5% responden mengalami <em>normal fatigue</em> dan 40,5% responden mengalami <em>mild fatigue</em>. Hampir seluruh responden memiliki <em>sleep hygiene</em> yang baik (95,2%) dan tidak ada hubungan antara <em>sleep hygiene</em> dengan kualitas tidur. Juga tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dan kewaspadaan pekerja (p-value : 0,466). Untuk kelelahan diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kondisi kelelahan pekerja (p-value : 0,062).</p>2023-01-24T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 https://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2693Hubungan Manajemen Latihan dengan Parameter Pola Jalan pada Anak dengan Cerebral Palsy (CP)2023-03-21T15:30:35+07:00Sofiatunsofiatun@vokasi.unair.ac.idMeilisa Puspita Handayanisofiatun@vokasi.unair.ac.idMeyla Rossasofiatun@vokasi.unair.ac.idSri Mardjiati Mei Wulansofiatun@vokasi.unair.ac.id<p> </p> <p><strong><em>Background: </em></strong><em>Cerebral Palsy is a non-progressive disorder due to the presence of lesions in the brain. This affects the early development of the baby which affects the ability to move, balance, and posture. Cerebral Palsy is causes of children's motor disabilities, mostly in decreasing the flexibility of lower extremity muscles and affecting the pattern of walking in sufferers. <strong>Objectives</strong>: This study aims to identify the relationship between exercise management and the Dynamic Gait Index (DGI) as a parameter of walking patterns in children with cerebral palsy. <strong>Research Design</strong>: This study used a descriptive observational-analytical cross sectional study in 15 cerebral palsy patients aged 4 to 19 years with GMFCS I-II and had received an exercise program of at least 8 weeks. Data analysis using the Spearman test on SPSS Statistics 26.0. <strong>Result</strong>: Obtained the value of p = 0.001 (p < 0.01) and the correlation coefficient (ρ) = 0.848 on the relationship of exercise intensity and road pattern parameters. <strong> Conclusion:</strong> There is a relationship between exercise management and gait pattern parameters.</em></p>2023-03-24T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2536POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN ANTIBIOTIK PASIEN RAWAT JALAN DI SUATU RUMAH SAKIT DI KOTA BANDUNG2023-03-21T14:43:26+07:00Ida Lisniida.lisni@bku.ac.idShofia Hani Latifahida.lisni@bku.ac.id<p>Antibiotik adalah obat yang paling umum digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan, dan harus digunakan secara rasional untuk memberikan efek yang optimal. Penggunaan antibiotik yang berlebihan meningkatkan kemungkinan penggunaan yang tidak rasional dan mempengaruhi mortalitas, biaya, timbulnya efek samping obat, resistensi obat, dan interaksi obat. Interaksi obat <br>adalah perubahan efek obat yang disebabkan oleh dosis atau pemberian bersama obat yang dapat menyebabkan perubahan kerja obat atau toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat dalam peresepan antibiotik, klasifikasi interaksi obat, dan tingkat keparahan interaksi obat. Metodologi pada penelitian ini yaitu observasional deskriptif noneksperimental, pengambilan data resep pasien. Kriteria obat yang digunakan pada penelitian ini adalah obat golongan antibiotik yang diresepkan untuk pasien rawat jalan di Rumah Sakit periode Januari-Maret 2022. Pengolahan data menggunakan software microsoft exel, untuk analisis interaksi menggunakan Drugbank dan Drugs.com. Hasil dari penelitian sebanyak 277 <br>resep, resep yang berpotensi interaksi obat-obat (7,57%). Interaksi obat yang terjadi yaitu interaksi dengan tingkat minor (1,80%), tingkat keparahan moderat (5,05%), dan tingkat keparahan mayor(0,72%), mekanisme interaksi yang terjadi farmakodinamik (6,49%) sedangkan farmakokinetik (1,09%). Perlu peningkatan peran apoteker dalam pengkajian resep untuk <br>mencegah risiko interaksi obat..</p>2023-01-19T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2665Hubungan Pemberian Vaksin Campak Dengan Kejadian Pneumonia Dan Diare Pada Balita Di Indonesia2023-03-21T16:10:17+07:00Annisa Risnasariazharyromdhon@gmail.comMuhammad Azhary R Nazharyromdhon@gmail.com<p><strong>Background</strong>: Childhood is the child's most vulnerable to various types of diseases, such as pneumonia and diarrhea. Pneumonia and diarrhea are the main killers in children aged 12-59 months, both of these diseases are also complications or secondary infections from measles. According to Global Action Plan WHO 2013 one of the strategies to reduce the morbidity and mortality of pneumonia and diarrhea in infants is measles vaccination.</p> <p><strong>Objective</strong>: To know the correlation of measles vaccine with the incidence of pneumonia and diarrhea in infants in Indonesia.</p> <p><strong>Method</strong>: This research uses quantitative research with a cross-sectional study design. This study took secondary data obtained from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) wave 5 of 2014. The method of sampling used total sampling, the samples obtained were 3124 people. Data obtained were analyzed using chi-square.</p> <p><strong>Result</strong>: In the chi-square correlation test the correlation of measles vaccine with the incidence of pneumonia and diarrhea, obtained p-value of (0.210).</p> <p><strong>Conclusion</strong>: There is no correlation between measles vaccine and pneumonia and diarrhea in children under five in Indonesia.</p>2023-03-21T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2633Gambaran Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Utama Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Pekanbaru2023-03-14T11:37:40+07:00Yetty Hardiantyyetty.hardianty@gmail.comJuniar Ernawatyyetty.hardianty@gmail.comFebriana Sabrianyetty.hardianty@gmail.com<p>Pelayanan keperawatan professional memiliki kualitas yang memberikan kepuasan lebih dari yang diharapkan pelanggan atau pasien. Kepuasan berarti kekecewaan atau kesenangan yang dialami seseorang setelah membandingkan hasil kinerja pelayanan keperawatan dengan harapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien rawat inap di RSU Arifin Achmad Pekanbaru yang dirancang secara deskriptif sederhana dengan menggunakan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Sampel diambil dari 84 responden dengan menggunakan tekhnik <em>proportionate random sampling </em>dengan memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang kepuasan pasien. Analisis yang digunakan adalah univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi umur dan jenis kelamin pasien serta kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61 responden (72,6%) merasakan kepuasan dalam pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil kuesioner kepuasan pasien di rumah sakit bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan, diperlukan evaluasi perawat professional guna tercapainya kepuasan pasien dan peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.</p>2022-06-29T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2631Joy Being A Fans: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Psychological Well-Being Pada Kpopers Indonesia2023-03-13T18:10:31+07:00Anak Agung Istri Via Aristyawatiistriviaaristyawati@student.Unud.ac.idNi Made Swasti Wulanyani swastiwulan@unud.ac.id<p>Saat ini di Indonesia, kebudayaan Korean Pop dengan basis penggemarnya yang disebut dengan Kpopers tengah berkembang pesat. Kegemaran pada sesuatu dapat menimbulkan afeksi positif pada seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi psychological well-being para Kpopers di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur dengan melakukan pencarian kata kunci “Well Being Kpopers” melalui database online Google Scholar an Sciencedirect. Penelitian ini menggunakan artikel terbitan tahun 2012-2022. Terdapat 18 artikel yang dianalisis dengan metode kajian kerangka kerja teoritis, hasil analisa menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Kpopers di dalam komunitasnya berlandaskan pada aspek dominan dari psychological well-being yaitu tujuan hidup, penerimaan diri, pengembangan diri, otonomi pribadi, pengembangan lingkungan, dan relasi positif dengan orang lain. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengkaji manfaat kegemaran atau fanatisme pada komunitas lainnya.</p>2023-01-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2630Hubungan Status Gizi Ibu Dan Pola Asuh Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan Di Puskesmas Rambangaru2023-03-13T16:45:23+07:00Antonetha Rosni Hunggumilaantonethcamila@gmail.comKartini Pekabandaantonethcamila@gmail.comVeronika Toruantonethcamila@gmail.comEster Radandimaantonethcamila@gmail.com<p><em>Stunting describes the condition of failure to thrive in toddlers. Maternal nutritional status during pre-pregnancy, pregnancy and lactation is a critical period for child growth and development. In addition to maternal factors, parenting plays a very important role in the nutritional status of children. This study aims to determine the relationship between maternal factors and child care patterns with stunting. Research Design: The research design used a cross sectional method with a sample size of 106 children under five. Collecting data through interviews using a questionnaire with a sampling technique of systematic random sampling. The variables studied were stunting, maternal nutritional status, SEZ, Hb levels, feeding practices, hygiene habits and child care. Results: Stunting was found to be 43.4%, maternal nutritional status (BMI) was thin by 38.7%, anemia during pregnancy 25.5%, KEK 17%, poor feeding practices by 54%, poor hygiene habits 62, 3% and child caregivers who are not biological mothers 66%. Variables related to stunting were hygiene habits (AOR=3.342;95%CI=1.266-8.825;p=0.01) and KEK variables (AOR=4.293;95%CI=1.054-17.486;p=0.04). Variables that were not associated with stunting were maternal nutritional status (BMI), Hb levels, feeding practices and child care. Conclusion: Chronic energy deficiency during pregnancy and hygiene habits were found to be associated with stunting. Suggestions to increase educational activities for pregnant women about nutrition through empowering groups of MCH enthusiasts and families in an effort to improve family nutrition and clean living behavior.</em></p>2023-01-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2625Gambaran Kualitas Hidup Dan Pengalaman Klinis Pada Pasien Tuberculosis Paru Di Lingkungan Pedesaan Dan Perkotaan2023-03-13T15:06:37+07:00Ester Radandimaesterndima@gmail.comVeronika Torujevertoru@gmail.comAntonetha R.H. Milaantonethcamila@gmail.comKartini Pekabandakartinipekabanda05@gmail.com<p>Indonesia adalah salah satu negara yang menduduki peringkat empat tertinggi dengan kasus TB di Asia Tenggara, yang dibuktikan dengan kematian penderita TB masih sebesar 95% dari keseluruhan kasus. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Sumba Timur khususnya di Puskesmas dan Puskesmas Kambaniru. Data yang didapatkan pada Puskesmas Nggoa mulai tahun <br>2018 hingga 2020 mengalami penurunan. Tahun 2020 ini terdapat 3 pasien TB dengan rincian 2 laki – laki dan 1 perempuan. Sedangkan data di Puskesmas Kambaniru mulai tahun 2018 hingga 2020 juga mengalami penurunan. Tahun 2020 ini terdapat 5 pasien TB dengan rincian 3 orang laki – laki dan 2 orang perempuan. Memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai kualitas hidup, pengalaman klinis pada pasien TB di lingkungan pedesaan dan perkotaan Kabupaten Sumba Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Infoman dipilih dengan teknik pusposive sampling, dengan wawancara mendalam mengenai gambaran kualitas hidup, pengalaman klinis serta dukungan social <br>terhadap pasien TB. Sampel penelitian didapatkan lima orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil yaitu mengenai gambaran kualitas hidup pasien TB dan pengalaman klinis terhadap pasien TB adalah dari 5 Responden memiliki kesadaran untuk melakukan pengobatan TB dengan harapan kesembuhan dan puas dengan pelayanan yang didapatkan selama melakukan pengobatan TB. kualitas hidup, pengalaman klinis pada masyarakat yang tinggal di kota dan desa khususnya wilayah Kabupaten Sumba Timur merupakan komponen penting yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan dalam proses pengobatan pasien TB. TB membutuhkan perawatan dan perhatian dari berbagai sektor untuk meningkatkan kepatuhan berobat penderita. Diharapkan lebih aktif mencari informasi TB melalui membaca berita atau buku mengenai TB dan bertanya pada petugas kesehatan</p>2023-01-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2576Split Thickness Skin Graft Pada Pasien Abses Submandibula Dengan Ulkus Regio Colli Dextra2023-03-11T14:35:35+07:00Rano Aditomoranoaditomo@unissula.ac.id1 Willy Yusmawanwilly_yusmawan_dr@yahoo.co.id<p>Skin graft is a surgical procedure in which part or all of the thickness of the skin is removed from a region of origin (donor) without being accompanied by vascularity to another area (recipient) to cover a defect. Indication of skin graft performed on primary non-sealable wounds. The purpose of writing this case report is to report one case of a patient who was split thickness skin graft (STSG) and provide knowledge to colleagues on how to do it considering the very rare cases in ORL-HNS department. This article reported a 61-year-old male with complaints of a reddish open wound on the right neck and diagnosed with necrosis of the colli dextra region due to a submandibular abscess. Patients are carried out management of wound tissue closure with <br>STSG technique, with good treatment the grafting results can be successful without complications after the patient controls 1 month post-STSG and no secondary infection is obtained at 6 months post-STSG.</p>2022-12-28T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2022 Journals of Ners Communityhttps://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2574Intervensi Telemedicine Dalam Menekan Angka Mortalitas Akibat Respiratory Distress Syndrome2023-03-11T11:45:51+07:00Karmenia Jessica Kurnia Niagakarmeniajessica@gmail.com Eldy Eldyeldyrusli10@gmail.comPedro Arruda Supintopedroarrudasupinto@gmail.comRivan YoRIVAN.2016060229@student.atmajaya.ac.idWilliam WilliamWILLIAM.2016060226@student.atmajaya.ac.id<p>Serangkaian evaluasi meliputi tangisan, pernafasan, dan detak jantung harus segera dilakukan untuk menentukan kondisi kritis dan kebutuhan bayi akan pertolongan keselamatan yang disebut sebagai resusitasi neonates. Karena itu, faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan resusitasi neonatus kembali dipertanyakan. Neonatus yang membutuhkan resusitasi <br>atau perawatan lanjutan, terutama bayi dengan berat lahir sangat rendah atau bayi tidak cukup bulan, akan memiliki hasil yang lebih buruk ketika dilahirkan di fasilitas kesehatan dengan tingkat perawatan neonatal yang lebih rendah . Respiratory distress syndrome neonatus terjadi akibat kurangnya surfaktan, baik karena produksi surfaktan yang tidak memadai, atau inaktivasi surfaktan karena paru-paru neonatus yang belum matang. Pada studi ini, tenaga medis spesialis secara virtual akan mendampingi serta memandu proses resusitasi yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan primer di lokasi yang terpencil. Penerapan telemedicine dalam skala yang luas membutuhkan penyetaraan kompetensi dari tim resusitasi dan <br>penggunaan teknologi tersebut sendiri. Hal ini sangat diperlukan pada rumah sakit di daerah pedesaan dikarenakan rendahnya kasus darurat neonatus sehingga resusitasi yang berisiko tinggi dan jarang dilakukan bisa diantisipasi dengan latihan bagi tenaga medis. Dokter yang telah menggunakan telemedicine juga mengatakan bahwa pertukaran informasi dengan tenaga <br>medis lainnya mengenai denyut jantung, warna kulit, atau kerja nafas neonatus terjadi sangat lancar pada 93% kasus . </p>2023-01-12T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Journals of Ners Community