Analisis Efektivitas Biaya Seksio Sesarea Metode Eracs Dan Non-Eracs Pada Pasien Bpjs Kesehatan
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v13i2.2782Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas biaya operasi seksio sesarea antara metode Eracs dan Non-Eracs pada pasien BPJS Kesehatan di RS Krakatau Medika IHC Cilegon. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan metode analisisnya yang bersifat kuantitatif komparatif, dimana efektivitas biaya dilakukan analisis dengan metode Average Cost Effectiveness Ratios (ACER). Terdapat 2 kelompok sampel penelitian, yaitu kelompok pertama; 25 pasien yang dilakukan seksio sesarea metode Eracs dan kelompok kedua; 25 pasien yang dilakukan seksio sesarea metode Non-Eracs. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata biaya operasi seksio sesarea antara metode ERACS dan Non-ERACS. Biaya operasi seksio sesarea lebih rendah pada kelompok dengan metode ERACS secara signifikan (p<0,05). Juga didapatkan bahwa operasi seksio sesarea metode ERACS lebih cost effective dibandingkan dengan metode Non-ERACS. Implikasi hasil penelitian terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa operasi seksio sesarea metode ERACS lebih cost effective dibandingkan dengan metode Non- ERACS. Hal ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang sesuai dengan kendali mutu dan kendali biaya pada pasien dengan penjaminan BPJS Kesehatan, sehingga dapat disarankan pada pasien yang direncanakan persalinan secara operasi seksio sesarea agar dipilih metode ERACS.
Referensi
Melnyk M, Casey RG, Black P, et. al. Enhanced recovery after surgery (ERAS) protocols: Time to change practice? Can Urol Assoc J. (2011) 5:342–8. doi: 10.5489/cuaj.11002
Meng X, Chen K, Yang C, et. al. The Clinical Efficacy and Safety of Enhanced Recovery After Surgery for Caesarean Section: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials and Observational Studies. Frontiers in Medicine. 2021. 8(694385): 1-10.
Midleton, Roberts, 2000, Integration clinical pathway: a practical approach to implementation. McGraw-Hill, USA.
Mullman, L., Hilden, P., Goral, J., et. al. (2020). Improved Outcomes with an Enhanced Recovery Approach to Cesarean Delivery. Obstetrics and Gynecology,136(4):685-691. https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000004023
Mulyawati I, Azam M, Ningrum DNA. Faktor Tindakan Persalinan Operasi Sectio Caesarea. KEMAS. 2011. 7(1): 14-21.
Murti, Tri Andayani. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. Yogyakarta: Bursa Ilmu, 2013.
Pahriyani A, Andayani TM, Pramantara IDP. Pengaruh Implementasi Clinical Pathway Terhadap Luaran Klinik dan Ekonomik Pasien Acute Coronary Syndrome. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi.2014;4:146-150
Pan J, Hei Z, Li L, et. al. The advantage of implementation of enhanced recovery after surgery (ERAS) in acute pain management during elective cesarean delivery: A prospective randomized controlled trial. Ther Clin Risk Manag. (2020) 16:369–78. doi: 10.2147/TCRM.S244039
Patel K. Zakowski M. Enhanced Recovery After Cesarean: Current and Emerging Trends. Current Anesthesiology Reports. 2021. 11: 136-44.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBGs.
Pepe, C., Machado, M., Olimpio, M. 2012. Cost Effectiveness of Fondaparinux in Patients with Acute Coronary Syndrome without ST- Segment Elevation. Arq Bras Cardiol, PP: 0-0.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
Pinzon R, Asanti L, Widyo K. Clinical Pathway Dalam Pelayanan Stroke Akut: Apakah Pathway Memperbaiki Proses Pelayanan?. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2009;12(01):20-23.