Hubungan Lingkungan Rumah Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Malaria Di Kampung Bate Distrik Arso Kabupaten Keerom
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v13i2.2524Abstrak
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Kabupaten Keerom merupakan kabupaten atau kota di Provinsi Papua dengan salah satu jumlah kasus malaria terbanyak. Angka malaria di Kabupaten Keerom masih cukup tinggi dengan Annual Paracite Incidence (API) sebesar 669. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan rumah dengan perilaku masyarakat terhadap kejadian malaria di Desa Bate, Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/pengamatan data variabel independen dan dependen hanya satu kali, jika tidak ada tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara semak belukar (p=0,019), parit/parit (p=0,005) dan penggunaan kelambu (p=0,011) dengan kejadian malaria di Desa Bate, Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom, sedangkan tidak ada hubungan antara kebiasaan di luar ruangan. pada malam hari (p=0,300) dan penggunaan obat nyamuk (p=1.000) dengan kejadian malaria di Desa Bate, Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Keberadaan semak belukar, parit/selokan dan kebiasaan menggunakan kelambu merupakan variabel yang berhubungan dengan malaria di Desa Bate, Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom. Masyarakat harus menyadari pentingnya melakukan upaya pencegahan malaria, termasuk selalu membersihkan lingkungan rumah dan membiasakan diri menggunakan kelambu di malam hari
Referensi
Andirifai, M., & Kes, N. S. M. (2017). Faktor Resiko Kejadian Penyakit Malaria Di Desa Waringin Kecamatan Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2017. Jurnal Serambi Sehat, 10(2), 12-17.
Anjasmoro, R. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2(1), 18851.
Apriliani, N. A., & Rahayu, U. (2020). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Tbc Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo Kota Surabaya Tahun 2019. GEMA Lingkungan Kesehatan, 18(1).
Arief, N. M., Arif, M. I., & Erlani, E. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Malaria (Studi Literatur). Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 20(2), 206-211.
Arsin, A. A. (2012). Malaria di Indonesia: Tinjauan aspek epidemiologi. Makassar: Masagena Press.
Dompas, B. E., Sumampouw, O. J., & Umboh, J. M. (2020). Apakah Faktor Lingkungan Fisik Rumah Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue? Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(2), 011-015.
Handayani, L., & Pebrorizal, S. (2008). Faktor risiko penularan malaria vivak. Berita Kedokteran Masyarakat, 24(1), 38-43.
Handayani, L. T. (2018). Kajian Etik Penelitian Dalam Bidang Kesehatan Dengan Melibatkan Manusia Sebagai Subyek. The Indonesian Journal of Health Science, 10(1).
HARAHAP, L. M. A., & Purba, I. G. (2020). Hubungan Lingkungan Rumah Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sekayun Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2019. Sriwijaya University.
Hasyim, H., Camelia, A., & Fajar, N. A. (2014). Determinan kejadian malaria di wilayah endemis. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 291-294.
Heryanto, E., Lilia, D., & Meliyanti, F. (2016). Faktor Resiko Kejadian Malaria Klinis di Desa Tanjung Dalam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kabupaten Oku. Jurnal Dunia Kesmas, 5(1).
Ipa, M., Widawati, M., Laksono, A. D., Kusrini, I., & Dhewantara, P. W. (2020). Variation of preventive practices and its association with malaria infection in eastern Indonesia: Findings from community-based survey. PloS one, 15(5), e0232909.
Isnaeni, L., Saraswati, L. D., Wuryanto, M. A., & Udiyono, A. (2019). Faktor perilaku dan faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Gebang Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(2), 31-38.
Kalangie, F., Rombot, D. V., & Kawatu, P. A. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungandengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Touluaan Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Media Kesehatan, 3, 7.
Lestari, E. W. (2018). Vektor Malaria di Daerah Bukit Menoreh Purworejo Jawa Tengah.
Lumolo, F., Pinontoan, O. R., & Rattu, J. M. (2015). Analisis hubungan antara faktor perilaku dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Mayumba Provinsi Sulawesi Tengah. eBiomedik, 3(3).
Mabu, S., Rantetampang, A., Ruru, Y., & Mallongi, A. The Risk Factors of Malaria Incidence in ARSO III Health Primary Regional Keerom Sub Province Papua Province.
Mokalu, W. A., Umboh, J. M., & Sondakh, R. C. (2017). Gambaran Penggunaan bahan Anti Nyamuk, Pemakaian Kelambu, Kawat Kasa dan Tempat Perindukan Nyamuk di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. KESMAS, 6(3).
Mustafa, M., Saleh, F. M., & Djawa, R. (2018). Penggunaan Kelambu Berinsektisida dan Kawat Kasa Dengan Kejadian Malaria di Kelurahan Sangaji. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, 1(3), 93-98.
Najmah, N. (2016). Epidemiologi Penyakit Menular: Penerbit TIM.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (Revisi 2012 ed.): Rineka Cipta.
Nur, N. H., & Mira, M. (2020). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Wandai Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua. Jurnal Promotif Preventif, 2(2), 1-7.
Nursalam. (2016). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan (4 ed.). Jakarta: Salemba medika.
Organization, W. H. (2020). World Malaria Report 2019: World Health Organization.
Pradani, F. Y. (2020). Perilaku-Perilaku Sosial Penyebab Peningkatan Risiko Penularan Malaria di Pangandaran. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(2), 115-125.
Rangkuti, A. F., & Sulistyani, S. (2017). Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara. Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 13(1), 1-10.
Resi, E. M., & Widyaningrum, B. (2019). Karakteristik Individu dan Perilaku Penderita Malaria Di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Prosiding Semnas Sanitasi, 237-242.
Riskesdas, T. (2019). Laporan Provinsi Papua Riskesdas 2018: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2019.
Samaran, E. (2017). Hubungan Status Gizi dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong. Nursing Arts, 11(2), 105-110.
Samino, S., & Perdana, A. A. (2016). Determinan Perilaku Masyarakat, Lingkungan Dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Kesehatan, 4(2).
Selvia, D. Keluar Rumah pada Malam Hari dan Penggunaan Kelambu Berinsektisida dengan Penyakit Malaria di Desa Lempasing. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2), https://ojs. yapenas21maros. ac. id/index. php/jika/is-https://ojs. yapenas21maros. ac. id/index. php/jika/ar.
Selvia, D. (2019). Keluar Rumah pada Malam Hari dan Penggunaan Kelambu Berinsektisida dengan Penyakit Malaria di Desa Lempasing. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2), https://ojs. yapenas21maros. ac. id/index. php/jika/is-https://ojs. yapenas21maros. ac. id/index. php/jika/ar.
Setyaningrum, E. (2020). Mengenal Malaria dan Vektornya.
Sucipto, C. D. (2015). Manual Lengkap Malaria (Cet.1 ed.): Gosyen Publishing.
Sudarmawan, S., Marlinae, L., & Rosadi, D. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Kepercayaan Dengan Perilaku Penggunaan Kelambu Berinsektisida Pada Masyarakat (Observasi Analitik di Desa Gunung Raya). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Kepercayaan Dengan Perilaku Penggunaan Kelambu Berinsektisida Pada Masyarakat (Observasi Analitik di Desa Gunung Raya).
Tosepu, R. (2016). Epidemiologi Lingkungan; Teori dan Aplikasi. Klaten, Jawa Tengah: Jakarta Bumi Medika.
Trapsilowati, W., Pujiyanti, A., & Negari, K. S. (2016). Faktor Risiko Perilaku Dan Lingkungan Dalam Penularan Malaria Di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 12(2), 99-110.
Utami, D., Triwahyuni, T., & Julita, Y. (2019).Hubungan Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria Di Desa Sidodadi Kabupaten Pesawaran Tahun 2018. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 6(3), 216-223.
Walidiyati, A. T. (2019). Hubungan Perilaku Penggunaan Kelambu Berinsektisida dengan Kejadian Malaria di Desa Rindi Wilayah Kerja Puskesmas Tanaraing Kabupaten Sumba Timur. CHMK Applied Scientific Journal, 2(3), 93-97.
Wardah, W., Nurjazuli, N., & Dangiran, H. L. (2017). Analisis Spasial Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I, Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(5), 911-919.
Wardani, D. W. S., & Arifah, N. (2016). Hubungan Antara Faktor Individu dan Faktor Lingkungandengan Kejadian Malaria. Jurnal Majority, 5(1), 86-91.
Wayranu, A., & Lagiono, L. (2017). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Penderita Dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmangu 1 Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 36(4), 428-436.
Weraman, P. (2017). Buku Pedoman Indeks Klinis Epidemiologi Malaria Untuk Kader Kesehatan di Wilayah Kepulauan Tropis: Undana Press.
Wiwoho, F. H., Hadisaputro, S., & Suwondo, A. (2018). Faktor Risiko Kejadian Malaria di Puskesmas Cluwak dan Puskesmas Dukuhseti Kabupten Pati. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 1(1), 1-8.