Evaluasi Kinerja Dan Upaya Peningkatan Kualitas Data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v13i6.2398Abstrak
Pencapaian SPM merupakan salah satu indikator penilaian kinerja daerah serta dan juga digunakan sebagai bahan untuk perumusan kebijakan pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Hasil Pencapaiannya diperhitungkan dalam perhitungan Tunjangan Kinerja Daerah. Oleh karena itu, kualitas data SPM sangatlah penting untuk menjamin akuntabilitas penilaian kinerja pejabat publik. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kualitas Data SPM Bidang Kesehatan Provinsi DKI Jakarta serta faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kualitas data di Provinsi DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods dengan menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Sampel penelitian kuantitatif adalah 484 petugas di 44 Puskesmas Kecamatan. Ada 12 indikator SPM yang dinilai kualitas datanya berdasarkan variabel kelengkapan data, ketepatan waktu, akurasi dan konsistensi data. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan menggunakan kuesioner Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR), sedangankan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam, diskusi terarah dan telaah dokumen. Hasil penelitian kualitas data SPM Bidang Kesehatan Tingkat Kota/Kabupaten Tahun 2019-2021, yang terdiri dari ketepatan waktu pelaporan, kelengkapan data, akurasi serta konsistensi, didapatkan bahwa rata-rata capaian kinerja output (kualitas data SPM) sebesar 96% dengan variasi 6% di 44 Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta. Hasil studi kuantitatif setelah dikontrol dengan variabel independen yang ada, SDM Pengelola Data SPM, SOP Pengelolaan Data SPM, Dukungan/Regulasi Pimpinan, Pelatihan/Bimtek SDM, Pemanfaatan Data dan Monitoring Evaluasi Pengelolaan Data SPM mempengaruhi kinerja output (kualitas data SPM) dengan nilai koefisien determinasi (R Square) menunjukkan nilai 0,185 artinya model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan 18,5% variasi variabel kinerja output. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap penentuan kinerja output adalah Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Data SPM dengan nilai Coefisien B 0,321.
Referensi
Armita, Firdaini, Trisnantoro, Laksono, & Sulistyo, Dwi Handono. (2018). Implementasi Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal (Spm) Bidang Kesehatan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (The Indonesian Journal of Health Service Management), 23(02), 37–43.
Ashley, K. (2013). Data Quality and Quration’, Data Science Journal,.
Austin, C., Brown, S., Fong, N., Humphrey, C., Leahey, A., & Webster, P. (2015). Research Data Repositories: Review of Current Features. Gap Analysis, and Recommendations For Minimum Requirements.
Azeroual, Otmane, Saake, Gunter, & Wastl, Jürgen. (2018). Data measurement in research information systems: metrics for the evaluation of data quality. Scientometrics, 115(3), 1271–1290.
Batini, Carlo, & Scannapieco, Monica. (2016). Introduction to information quality. In Data and Information Quality (pp. 1–19). Springer.
Cahyadi, Riatman, Suharman, Indra, & Adelina, Adelina. (2015). Utilization Of Fermented Water Hyacinth (Eichhornia Crassipes) Meal In The Diets On Growth Of Jelawat (Leptobarbus Hoeveni). Riau University.
Handayani, Lestari, & Ma’ruf, N. A. (2010). Peran tenaga kesehatan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan puskesmas. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(1), 21298.
Izham Jaya, M., Sidi, Fatimah, ISHAK, ISKANDAR, Suriani Affendey, LILLY, & JABAR, MARZANAH A. (2017). A Review of Data Quality Research in Achieving High Data Quality within Organization. Journal of Theoretical & Applied Information Technology, 95(12).
Martha, Evi, & Kresno, Sudarti. (2016). Metode penelitian kualitatif untuk bidang kesehatan. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Menkes, R. I. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Departeman Kesehatan Republik IndonesiaI, 3(11).
Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan. (2019). Pembangunan gizi di Indonesia. Direktorat Kesehatan Dan Gizi Masyarakat.
Nomor, Undang Undang Republik Indonesia. (2009). Tahun 2009. Pelayanan Publik, 18.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi penelitian kesehatan.
Organization, World Health. (2018). WHO report on surveillance of antibiotic consumption: 2016-2018 early implementation.
Pendidikan, Peraturan Menteri, & Nomor, Kebudayaan Republik Indonesia. (22AD). Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Ri, Kemenkes. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Indonesia.
Theocharis, Yannis. (2015). The conceptualization of digitally networked participation. Social Media+ Society, 1(2), 2056305115610140.
Wibowo, Adik. (2014). Metodologi Penelitian Praktis.
Wijono, Djoko. (1999). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, teori, strategi dan aplikasi, Vol 2.
Zhu, Hongwei, & Wu, Harris. (2014). Assessing the quality of large-scale data standards: A case of XBRL GAAP Taxonomy. Decision Support Systems, 59, 351–360.

