PEER SUPPORT DALAM PENINGKATAN MOTIVASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI CA MAMMAE
DOI:
https://doi.org/10.55129/jnerscommunity.v11i2.1111Abstrak
Kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Diperkirakan 10 dari 100.000 penduduk terkena kanker payudara dan 70% dari penderita memeriksakan dirinya pada keadaan stadium lanjut. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah penderita tidak tahu atau kurang mengerti tentang kanker payudara.Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara Peer Support dengan Peningkatan Motivasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
Desain penelitian yang digunakan adalah Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling yaitu Consecutive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 79 Responden. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji statistik Spearman Rank Corelation.ÂÂ
Hasil uji statistik dengan Spearman Rank Correlation didapatkan ada Hubungan antara Peran Sebaya ( Peer Support ) dengan Motivasi untuk Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan nilai signifikansi p = 0.041 (p < 0.05) yang berarti Hubungan Antara Peran Sebaya dengan Motivasi untuk Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa Peran Sebaya ( Peer Support ) sangat penting dalam meningkatkan Motivasi untuk Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang sangat berguna untuk Deteksi dini Ca Mammae. Untuk itu perlu dukungan dari masyarakat dan Petugas Kesehatan untuk meningkatkan Peran Sebaya dalam Keberhasilan tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai upaya untuk deteksi dini Ca Mammae.
Kata kunci: Peer Support, Grup, Motivasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri
DOI: 10.5281/zenodo.4771292
Referensi
American Cancer Society. Breast Cancer Facts and Figures 2011-2012. http://www.cancer.org/research/cancerfactsfigures/breastcancerfactsfigures/breast-cancer-facts-and-figures-2011-2012. Diakses tanggal 22 November 2019
Ana, K. 2007. Panduan Lengkap kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta
Anggraini, N. N. (2017). Hubungan Karakteristik Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Perilaku Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Bulustalan Kota Semarang. Jurnal Kebidanan, 6(2), 68–73.
Hardiyanti, D. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Berbasis Komunitas Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Perempuan Di Wilayah Puskesmas Martapura 1 Nama. Universitas Airlangga Surabaya.
Harnianti, Sakka, A., & Saptaputra, S. K. (2016). Studi Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo, 123, 1–9.
Juwita, L., & Prabasari, N. A. (2018). Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap Sikap Dan Perilaku Pada Remaja Putri. Adi Husada Nursing Journal, 4(2), 11–17.
Salmiyah, I., Tahlil, T., & Mudatsir. (2018). Pengaruh Pendidikan Sebaya Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Siswi Sma Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Jurnal Ilmu Keperawatan, 6(1), 97–111.
Sarina, Thoha, R. M., & Natsir, S. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi FKM Unhas. Hasanudin Journal Of Public Health, 1(1), 61–70.
Setiati, E. 2009. Waspadai Empat Kanker Ganas. Jogjakarta: Andi offset
Suryaningsih, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Jogjakarta: Paradigma Indonesia
Sutjipto. 2007. Permasalahan Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Payudara. http://www.dharmais.co.id . Diakses tanggal 22 November 2019